Monday, July 6, 2009

Kasak-kusuk Pilpres - 3

Beberapa hari yang lalu, saya melihat berita di tv, SBY menggelar doa bersama di kediamannya. Waktu diwawancarai, dia bilang bahwa doa bersama diadakan dalam rangka melawan 'sihir' yang mungkin digunakan oleh kubu lawan. Kalimatnya cukup bagus: "sihir harus dilawan dengan dzikir". Saat itu saya tidak bereaksi apa-apa, hanya sekilas lalu saja.

Tetapi kenangan melihat berita tersebut teringat kembali begitu saya membaca berita di detik dan komentar beberapa teman di fb. Di detik, ada dua tokoh yang memberi komentar berkaitan hal tersebut. Pertama Permadi di berita http://pemilu.detiknews.com/read/2009/07/04/122557/1158920/700/permadi-masa-doktor-percaya-sihir, dengan nada mentertawakan Permadi menyindir: "masa doktor percaya pada sihir". Selain itu Permadi juga mengatakan bahwa SBY dapat dituduh memfitnah lawan menggunakan ilmu sihir. Komentar kedua datang dari Ali Mochtar Ngabalin dari kubu JK, justru menyerang balik: SBY punya jimat dan sering minta restu arwah (http://pemilu.detiknews.com/read/2009/07/04/132126/1158941/700/ngabalin-sby-punya-jimat-sering-minta-restu-arwah).

Lepas dari benar tidaknya SBY punya jimat atau percaya klenik, hanya dia sendiri dan Allah yang tahu. Semoga saja salah. Tetapi jika benar, saya tahu jawaban kenapa selama masa pemerintahan SBY, Indonesia selalu dirundung bencana, itu karena pemimpinnya musyrik atau menyekutukan Allah.

Jika kubu lawan SBY tidak memanfaatkan isu ini, artinya yang dikatakan SBY benar, semuanya menggunakan sihir atau ilmu hitam untuk menang dalam pilpres.

No comments:

Post a Comment